Rabu

1. MANUSIA DAN CINTA KASIH

Cinta dan kasih sayang yang meliputi seluruh dunia merupakan manifestasi atas anugerah-Nya. Dengan bertujuan untuk mencapai cinta yang sebenarnya telah difitrahkan secara khusus kepada makhluk-Nya untuk meraih tujuan yang mulia. Cinta tertinggi kedudukannya ketika seseorang mampu sepenuhnya mencintai Allah, melebihi cintanya kepada bentuk duniawi. Dimana setelah mampu mencintai Allah maka dengan sendirinya manusia mampu mencintai segala hal yang ada di sekelilingnya atas segala ciptaan-Nya. Cinta kepada rasulullah setelah itu. Karena manusia sebagai makhluk pribadi dan sosial maka kecintaannya tak cukup hanya pada diri sendiri melainkan masyarakat di sekelilingnya. Kasih sayang yang timbul utuh dari hati tak hanya
suami istri, orang dewasa namun juga bayi yang belum mampu apa-apa telah bisa merasakan apa kasih sayang dan cinta. Mestinya mampulah mencintai karena ketulusan bukan karena pamrih, agar tahu sesungguhnya hikmah dari cinta. Dunia tercipta dengan segala sesuatu yang berpasangan. Ada langit ada bumi, ada baik ada benar, ada wanita ada laki-laki. Meskipun manusia tercipta sebagai makhluk pribadi akan tetapi manusia juga makhluk individu, makhluk yang tak dapat hidup sendiri tanpa campur tangan orang lain. Allah memberikan bekal cinta kepada setiap makhluk yang ada di bumi. Di mana dapat dibedakannya antara cinta yang sejati dan tulus dan cinta yang hanya karena nafsu atau pamrih. Butuh karena cinta apa cinta karena butuh?
Di mana cinta sejati cinta yang tumbuh karena kemanusiaan, yang tumbuh dari lubuk hati setiap manusia, yang tumbuh atas kesadaran bahwa pada hakikatnya manusia itu satu. Itulah kenapa cinta meliputi seluruh dunia. Di mana cinta kasih tidak mengenal iri, cemburu, persaingan dan lainnya pada orang yang mencintainya. Merupakan suatu kebahagiaan bila mampu berkorban, meringankan beban orang yang dicintai. Akan tetapi merupakan suatu penderitaan apabila tidak mampu meringankan beban orang yang dicintai.
Cinta berperan penting dalam kehidupan, cinta merupakan suatu landasan, perkawinan, dimana merupakan landasan pembentukan rumah tangga, terbangunnya suatu Negara, terciptanya semangat hidup, terciptanya sebuah hubungan kemasyarakatan. Cinta pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya, berpegang teguh pada syariat-Nya. Mampu menciptakan ikatan batin yang begitu menjiwa. Dimana bentuk cinta dapat berwujud dari cinta diri sendiri, pada sesama, harta, anak istri, kepada Allah.
Oleh karena itu cinta punya banyak sebutan, tergantung siapa yang merasakan, dari racun, bencana, kedamaian, bahkan cinta adalah penderitaan. Akan tetapi pandangan akan cinta yang bermacam-macam itu seharusnya dilihat dari berbagai sisi atas cinta. Apa hikmah dari segala pengalaman cinta. Kalau cinta itu adalah suatu kegiatan, bukan merupakan pengaruh yang pasif, demikian pula bisa dikatakan bahwa salah satu esensi dari cinta adalah kreatifias dalam diri seseorang. Lebih tegasnya cinta lebih terletak pada aspek memberi dan menerima.

A. Al-Mahabbah
Cinta adalah permanen, memprioritaskan orang atau sesuatu yang dicintai, merasa dekat walau jauh sekalipun, hanya dia yang ada walau seribu orang pun, cinta adalah berkorban untuk orang yang dicintai, cinta adalah bilamana kalbu tidak mengingat siapapun melainkan yang dicinta, cinta adalah maksud hati yang tak kurang tatkala dijauhi tak lebih tatkala didekati, cinta adalah menyajikan pelayanan yang disertai menjaga kesucian, cinta adalah kesamaan selera dengan orang yang dicinta, cinta adalah saling melengkapi, cinta adalah kesetiaan untuk merindukan sang kekasih, cinta adalah hanya kekasih dalam setipa helaan nafas. Dalam cinta juga terdapat kemesraan “Kemesraan adalah hubungan akrab baik antara pria dan wanita yang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga”.
Siapa yang berhak untuk dicintai :
– Cinta akan diri sendiri, yang mendorong siapa yang patut untuk dicintai.
– Dalam terik matahari dia suka akan tempat yang teduh, maka ia cinta akan pohon yang rindang yang menyebabkan keteduhan itu.
– Cinta kepada orang yang baik.
– Cinta akan segala yang bagus dan indah, keindahan batin hanya hati yang dapat melihat.
– Ilmu dan kekuasaan Sang Pencipta.
– Satu kesempurnaan akan kecintaan ketika mampu mencintai Sang Pencipta sepenuhnya.

B. Kasih Sayang
Dimana kasih sayang merupakan kelanjutan dari sebuah cinta, apabila percintaan dua orang berakhir pada sebuah perkawinan maka di situ bukan lagi cinta akan tetapi sudah bersifat kasih mengasihi, yang masing-masing dituntut atas tanggung jawab, kejujuran dan pengorbanan juga saling percaya. Sehingga keduanya merupakan satu-kesatuan. Dan apabila ada salah satu unsur dari itu maka bisa terjadi keretakan dalam rumah tangga tersebut.
Kasih sayang merupakan suatu istilah konotatif bukan denotative, namun ada kepastian cinta tak akan berkembang tanpa adanya kehendak satu pihak yang memberikannya. Namun lebih baiknya mampu menyayangi diri sendiri sebelum menyayangi dan mencintai orang lain secara wajar. Yang merasakan kasih sayang bukan hanya di rasakan suami istri ataupun anak-anak dewasa akan tetapi bayi pun bisa merasakan kasih sayang, ketika dia digendong oleh ibunya diajak bercakap walau tidak tahu arti kata tersebut.

C. Cinta Kasih dalam Berbagai Dimensi
Cinta adalah sebagai bagian dari hidup dan itu pun telah diakui oleh anggota-anggota suatu komponen tertentu, dan telah diakui secara universal. Cinta mempunyai hubungan yang konstruk dengan kasih sayang kemesraan, belas kasih. Yang bisa diartikan perasaan kepada orang lain. Dari pengertian tersebut cinta kasih sayang menurut dua pihak yang terlibat di dalamnya.
Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa rasakan cinta kasih sesama, kasih sayang kepada masyarakat, jadi kehadiran orang lain sangat berarti dalam kehidupan kita, membuat hidup kita lebih indah, bahagia dan mengesankan.
Menyatakan cinta adalah suatu orientasi yang menunjukkan pada segalanya dan bukan kepada salah satu hal saja. Berarti tidak ada perbedaan antara tipe-tipe cinta berdasarkan objeknya.

D. Cinta Sesama Manusia
Persaudaraan merupakan cinta antara sesama, bukan sekarang saya besok engkau, bukan yang satu kuat yang satu lemah, karena hal itu bersifat sementara tapi perlu diingat manusia tidak bisa hidup tanpa manusia lain. Untuk itu kita perlu menyeimbangkan perasaan cinta pada diri sendiri atau egois dengan mencintai dan mengasihi orang lain, membantu mereka yang membutuhkan. Dimana Allah memberi petunjuk bahwa mencintai diri sendiri terlihat ketika seseorang berkeluh kesah atas apa yang sedang dialami, dan Allah juga memuji orang yang tidak terlalu berlebihan mencintai diri sendiri dan berusaha untuk mengurangi keluh kesah apabila ditimpa kesusahan.
Adapun ketegasan dalam Alquran tentang perlunya kasih sayang sesama manusia, kerjasama, persatuan dan persaudaraan di antara mereka.

kesimpulan :
  
ALLah memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa ALLah hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena ALLah telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. manusia pasti membutuhkan cinta untuk melengkapi hidupnya, cinta kasih dalam kehidupan adalah suatu rasa yang ada untuk saling mencintai tidak ada paksaan dan pamrih dalam suatu cinta yang timbul antara ke dua insan. manusia mempunyai kekurang dalam menjalankan cinta nya. rasa kekurangan itulah yang saling mengisi satu sama lain untuk menjalani cinta kasih. cinta kasih terhadap cinta nya akan lebih indah bila saling mengisi dan kejujuran dalam menjalani cinta.

SUMBER:
http://www.mizan-poenya.co.cc/2010/08/makalah-manusia-dan-cinta-kasih.html

Tidak ada komentar: