Rabu
2. MANUSIA DAN KEINDAHAN
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak dan keinginan pada hewan bersumber dari naluri. jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni, untuk menciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain adalah sesuatu yang “Baik”, yang “Indah”. Maka “Keindahan” pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana keindahan itu peraasaan “(ke)-manusia- (annya)” tidak terganggu. Keindahan yang bersifat jasmani yang dimaksudkan ialah keindahan yang dapat “menyenangkan” atau “memuaskan“ indera manusia; baik indera penglihatan maupun indera pendengaran. Keindahan yang bersifat rohani dimaksudkan keindahan yang dapat “menyenangkan” atau “memuaskan“ batin manusia. Tetapi perlu segera dipahami bahwa walaupun secara material keduanya dapat dibedakan, secara Esensial keduanya tidak dapat dipisahkan; karena pada akhirnya “Unsur kemanusiaan” itulah yang harus menjadi penentunya. Sebuah lukisan yang secara lahiriah “menyenangkan” tetapi jika “batin” manusia menolaknya karen lukisan itu dapat ”merusak”. Kemanusiaan manusia, maka lukisan itu tidak berhak disebut indah. Kodrat manusia selalu mendambakan sesuatu yang baik, yang dapat menyempurnakan kemanusiaannya. Disadari atau tidak setiap manusia tidak senang terhadap sesuatu yang jorok, yang tidak baik, dan yang merendahkan martabatnya. Karena itu “Keindahan” bagi manusia sebenarnya bukan sekedar sesuatu yang menjadi “harapannya“ melainkan merupakan sesuatu yang “harus diusahakan adanya
KESIMPULAN
Keindahan berasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya, keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. Keindahan Dalam Arti Estetika Murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan Indera Penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
“Keindahan” pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana keindahan itu peraasaan “(ke)- manusia-(annya)” tidak terganggu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar